Hati-hati..!  Penipuan Berkedok Promo KAI

    Hati-hati..!  Penipuan Berkedok Promo KAI

    KOTA CIREBON - PT Kereta Api Indonesia (Persero) kembali mengingatkan kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap phishing atau upaya untuk mendapatkan informasi seseorang dengan teknik pengelabuan melalui link berkedok promosi dengan identitas KAI seperti logo, nama, dan foto-foto perkeretaapian.

    Link penipuan yang kembali ramai beredar melalui sosial media dan aplikasi percakapan tersebut memiliki ciri-ciri alamat situs yang mencurigakan yaitu :

    http://mmmjemp.cn, http://bankruptcymelodious.cn, http://qxowtod.cn, http://crueltyspongy.cn, http://ambulancesodium.cn, http://negotiatefoam.cn, http://deceptivebuffalo.cn, https://hakivz.cyou/htCn5xMR/KAIWXXH/?_t=1674113394969#1674113397703 (quisioner) dan lainnya.

    Manager Humas PT KAI Daop 3 Cirebon, Ayep hanapi  menegaskan, agar masyarakat jangan mengklik link tersebut dan jangan mengikuti langkah yang disampaikan, bahkan sampai memberikan data ke website tersebut, serta jangan menyebarluaskan link atau tautan mencurigakan tersebut.

    Dikhawatirkan dalam link tersebut terdapat malware/virus/scam dalam arti tindakan terencana yang bertujuan mencuri uang dengan cara mengakali, membohongi, menipu pihak lain, serta mengambil data pribadi melalui virus.

    “Diharapkan berhati-hati serta waspada terhadap info dan promosi yang mengatasnamakan KAI. Informasi resmi terkait promo dapat dipantau melalui website kai.id atau media sosial KAI121, ” pungkasnya.

    Ndi/As

    kota cirebon jawa barat kai
    A. Subekti

    A. Subekti

    Artikel Sebelumnya

    Dinas Kesehatan Kota Cirebon Lakukan Sidak...

    Artikel Berikutnya

    Jaga Stabilitas Harga, Bulog Kota Cirebon...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Film Pendek dan Animasi Karya Siswa SMK Budi Luhur Siap Menghiasi Layar Bioskop dalam Rilis Perdana!
    POLDA JABAR BERHASIL UNGKAP KASUS BAHAN POKOK PENTING (BAPOKTING)
    Hendri Kampai: Kabinet Merah Putih, Kembali Jadi Indonesia
    Hendri Kampai: Penutur Terbanyak, Bahasa Jawa dan Sunda Layak Jadi Bahasa Nasional

    Ikuti Kami